ROUTING DINAMIC

 PENJELASAN DARI RIP,BGP,OSPF,IGP DAN EGP


● RIP (Routing Information Protocol).

Pengertian RIP

RIP adalah sebuah protokol routing jarak vektor (distance vector) yang digunakan dalam jaringan komputer untuk menentukan jalur terbaik dalam mengirimkan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Sederhananya, RIP adalah seperti seorang navigator dalam jaringan yang membantu menentukan rute tercepat menuju tujuan.


Kelebihan RIP

-Sederhana: Konfigurasi dan implementasinya mudah.

-Stabil: Cukup stabil untuk jaringan yang tidak terlalu besar.


Kekurangan RIP

-Skalabilitas Terbatas: Kurang cocok untuk jaringan yang sangat besar karena perhitungan rute yang dilakukan secara berkala dapat membebani perangkat.

-Konvergensi Lambat: Jika terjadi perubahan pada jaringan, RIP membutuhkan waktu yang relatif lama untuk menyesuaikan rute.

-Rentan terhadap Routing Loop: Dalam beberapa kondisi, RIP dapat menyebabkan paket data berputar-putar tanpa mencapai tujuan (routing loop).

-Metrik Tunggal (Hop Count): Hanya menggunakan jumlah hop sebagai metrik untuk menentukan jalur terbaik, sehingga kurang fleksibel dalam mempertimbangkan faktor lain seperti bandwidth atau delay.


Autonomous System (AS) dalam Konteks RIP

-Autonomous System (AS): Adalah kumpulan jaringan yang dikelola oleh satu organisasi atau perusahaan. AS-AS ini terhubung satu sama lain melalui protokol seperti BGP (Border Gateway Protocol).

-RIP dalam AS: RIP umumnya digunakan di dalam satu AS untuk merutekan paket data antar router di dalam AS tersebut.

Singkatnya, Autonomous RIP adalah penggunaan protokol RIP dalam satu sistem otonom. RIP sangat cocok untuk jaringan yang sederhana dan tidak terlalu besar. Namun, untuk jaringan yang lebih kompleks dan besar, protokol routing seperti OSPF atau BGP umumnya lebih disarankan karena memiliki kemampuan yang lebih baik dalam hal skalabilitas, konvergensi, dan fleksibilitas.


●BGP (Border Gateway Protocol):

Pengertian BGP

BGP adalah protokol routing yang digunakan untuk menghubungkan berbagai sistem otonom (AS) di internet. Sistem otonom adalah kumpulan jaringan yang dikelola oleh satu organisasi atau perusahaan. BGP berperan penting dalam menentukan jalur terbaik untuk mengirimkan data antar AS.


Kelebihan BGP

-Skalabilitas: BGP dirancang untuk menangani jaringan yang sangat besar dan kompleks, seperti internet.

-Fleksibel: BGP memungkinkan konfigurasi yang sangat fleksibel untuk menentukan kebijakan routing, seperti preferensi jalur, komunitas, dan lainnya.

-Stabil: BGP memiliki mekanisme yang kuat untuk mencegah routing loop dan menjaga stabilitas jaringan.

-Hierarki: BGP mendukung hierarki routing yang memungkinkan pengelompokan AS dan pembuatan kebijakan routing yang lebih granular.


Kekurangan BGP

-Kompleks: Konfigurasi BGP bisa sangat kompleks, terutama untuk jaringan yang besar.

-Konvergensi Lambat: Perubahan konfigurasi atau topologi jaringan dapat menyebabkan waktu konvergensi yang lama, terutama pada jaringan yang sangat besar.

-Kerentanan terhadap Penyerangan: BGP rentan terhadap berbagai jenis serangan, seperti hijacking rute dan serangan denial-of-service.


Autonomous System (AS) dalam BGP=

Autonomous System (AS) adalah unit dasar dalam routing BGP. Setiap AS memiliki nomor AS yang unik untuk membedakannya dari AS lainnya. AS bertanggung jawab untuk mengelola lalu lintas jaringan di dalam batas-batasnya dan berinteraksi dengan AS lain melalui BGP.

Contoh:

-AS Provider: Penyedia layanan internet (ISP) yang memiliki banyak pelanggan.

-AS Customer: Perusahaan atau organisasi yang menyewa layanan internet dari ISP.

-AS Peer: Dua AS yang saling terhubung secara setara.


●OSPF (Open Shortest Path First):

Pengertian OSPF

OSPF adalah sebuah protokol routing link-state yang digunakan untuk merutekan paket data dalam sebuah jaringan. Protokol ini sangat populer karena kemampuannya dalam menghitung jalur terpendek secara efisien dan mengelola jaringan yang kompleks. OSPF bekerja dengan cara setiap router dalam jaringan akan mengirimkan informasi tentang link (koneksi) yang terhubung dengannya kepada semua router lainnya. Informasi ini kemudian digunakan oleh setiap router untuk membangun sebuah database tentang topologi jaringan secara keseluruhan.


Kelebihan OSPF

-Konvergensi Cepat: OSPF dapat dengan cepat menghitung ulang rute terbaik setelah terjadi perubahan topologi jaringan.

-Skalabilitas Tinggi: Cocok untuk jaringan yang besar dan kompleks karena dapat menangani sejumlah besar router dan link.

-Hierarki Area: Memungkinkan pembagian jaringan menjadi beberapa area, sehingga mengurangi jumlah informasi yang perlu didistribusikan.

-Mekanisme Otentikasi: Menyediakan mekanisme untuk mengamankan protokol dan mencegah serangan.

-Dukungan Multicast: Mendukung routing multicast, yang penting untuk aplikasi seperti video conferencing dan streaming media.


Kekurangan OSPF

-Kompleksitas: Konfigurasi OSPF dapat lebih rumit dibandingkan dengan protokol routing lainnya seperti RIP.

-Overhead Proses: Proses perhitungan rute dan distribusi informasi link-state dapat menghasilkan beban proses yang cukup tinggi pada router.


Autonomous System (AS) dalam OSPF=

OSPF beroperasi dalam satu sistem otonom (AS). AS adalah sebuah kumpulan jaringan yang dikelola oleh satu organisasi atau perusahaan. OSPF digunakan untuk merutekan paket data di dalam AS tersebut. Untuk menghubungkan beberapa AS, diperlukan protokol routing eksterior seperti BGP.



●IGP (Interior Gateway Protocol)

Pengertian IGP

IGP adalah protokol yang digunakan oleh router untuk menentukan jalur terbaik dalam mengirimkan data di dalam sebuah jaringan otonom.


Kelebihan

Fleksibel, dapat disesuaikan dengan berbagai jenis topologi jaringan, dan umumnya lebih cepat dalam melakukan konvergensi (menemukan rute baru setelah terjadi perubahan topologi).


Kekurangan: Konfigurasi yang lebih kompleks dibandingkan dengan protokol routing yang lebih sederhana seperti RIP.


AS (Autonomous System): Dalam konteks IGP, AS adalah kumpulan jaringan yang dikelola oleh satu organisasi dan menggunakan protokol routing yang sama.


●Exterior Gateway Protocol (EGP) 

EGP (Exterior Gateway Protocol) adalah protokol routing yang digunakan untuk bertukar informasi routing antar AS. Jadi, ketika kita berbicara tentang EGP dalam konteks AS, kita merujuk pada penggunaan EGP untuk menghubungkan jaringan yang dikelola oleh organisasi yang berbeda.


Kelebihan BGP (sebagai contoh EGP) dalam konteks AS:


Routing antar AS: Fungsi utama BGP adalah memungkinkan pertukaran informasi routing antar AS yang berbeda. Ini krusial agar internet dapat berfungsi, karena internet terdiri dari ribuan jaringan yang saling terhubung.

Kebijakan routing yang fleksibel: BGP memungkinkan administrator jaringan untuk menerapkan kebijakan routing yang kompleks. Misalnya, mereka dapat memilih jalur terbaik berdasarkan biaya, performa, atau preferensi bisnis.

Skalabilitas: BGP dirancang untuk menangani internet yang besar dan kompleks, dengan ribuan AS yang saling terhubung.

Kekurangan BGP (sebagai contoh EGP) dalam konteks AS:


Kompleksitas: BGP adalah protokol yang kompleks untuk dikonfigurasi dan dikelola. Dibutuhkan pemahaman yang mendalam tentang cara kerja BGP dan bagaimana menerapkan kebijakan routing yang tepat.

Membutuhkan sumber daya: BGP membutuhkan sumber daya komputasi dan memori yang cukup pada router, karena router harus menyimpan informasi routing untuk banyak jaringan.

Keamanan: BGP rentan terhadap serangan keamanan, seperti route hijacking (pembajakan rute). Ini dapat menyebabkan lalu lintas dialihkan ke tujuan yang salah.

Penting untuk diingat bahwa BGP adalah protokol yang sangat penting untuk berfungsinya internet. Meskipun kompleks, BGP memungkinkan jaringan-jaringan yang berbeda di seluruh dunia untuk saling berkomunikasi.

Komentar